Jumat, 08 November 2013

[Review Buku] A Thousand Splendid Suns By Khaled Hosseini #3


A Thousand Splendid Suns By Khaled Hosseini
Penulis : Khaled Hosseini
Penerbit : Qanita
Halaman :  372 Halaman
Published November 2007 By Qanita
Rate :  ★★★

Hati Pria sangat berbeda dengan Rahim ibu, Mariam. Rahim tak akan berdarah ataupun melar karena harus menampungmu. Hanya akulah yang kau miliki di dunia ini, Dan kalau aku mati, Kau tak akan punya siapa-siapa lagi. Tak akan ada siapa pun yang peduli padamu. Karena kau tidak berarti!
  The story covers three decades of anti-Soviet jihad, civil war and Taliban tyranny seen from the perspectives of two women. Mariam is the scorned illegitimate daughter of a wealthy businessman, forced at age fifteen into marrying Rasheed, who grows increasingly brutal when she fails to produce a child. Eighteen years later, Rasheed takes another wife, fourteen year-old Laila, a smart and spirited girl whose only other options, after her parents are killed by rocket fire, are prostitution or starvation. Mariam and Laila become allies in a battle with Rasheed, whose violent abuse is endorsed by custom and law. The author gives a forceful portrait of despotism where women are dependent on fathers, husbands and especially sons, the bearing of male children being their only path to an accepted social status. Each woman in the end is forced to accept a path that will never be completely happy for them: Mariam will have to sacrifice her life to save Laila after she murders their husband while Laila, even though marrying her childhood love, must find a way to keep the sacrifice Mariam has made from not becoming an act done in vain.


Novel ini terdiri dari dari 50 Bab dan dibagi menjadi 4 Bagian, Nah Pada Bab-bab pertama diceritakan tentang Mariam dan Kehidupannya di kolba kecil yang dibuat oleh ayahnya juga tentang Kehidupannya dengan Nana, ibunya.  Mariam selama 15 tahun tinggal di sebuah kolba jauh dari kehidupan masyarakat.  Mariam adalah harami  (anak haram) dari hubungan ibunya dengan seorang pengusaha terkenal di Herat yang telah mempunyai 3 istri bernama Jalil.


Dulunya Nana adalah seorang pembantu di rumah Jalil hingga pada suatu ketika Nana hamil dan  tidak ada pilihan Jalil dan istri-istrinya selain mengasingkan nana ke pelosok desa sebelum dia melahirkan. Mariam tumbuh besar di kolba itu tanpa pernah melihat dunia yang sesungguhya  Jalil ayahnya masih sering datang meskipun hanya seminggu sekali, pada hari kamis. Mariam sangat menyukai Jalil karena selalu membawakannya oleh-oleh dan menceritakannya cerita-cerita menarik yang tidak bisa disaksikan langsung oleh Mariam. Tentang kehidupan di kota maupun cerita-cerita tentang film yang pernah Jalil saksikan.  Ibunya sendiri sangat membenci Jalil dan selalu mengatakan bahwa Jalil adalah seorang penipu dan tidak akan pernah menganggapnya seperti anak-anak dari ketiga istrinya yang lain. Mariam tidak percaya dan hanya meyakini bahwa jalil memang menyukainya seperti anak-anak nya yang lain. Hingga pada suatu ketika Jalil tak pernah lagi datang ke kolba Mariam. Mariam lalu memutuskan untuk menemui jalil di rumahnya. Karena adat disana tidak mengizinkan seorang harami masuk ke rumahnya Mariam hanya menunggu di luar pintu dan bermalam disitu hingga esoknya ketika Mariam putus asa Ia tak sengaja melihat Jalil di jendela. Hanya sekilas tapi sudah mampu memberikan Mariam jawaban bahwa ia memang sebenarnya tak diinginkan. Saat pulang ke kolba dia mendapati  Ibunya Nana telah tewas tergantung di pohon dekat kolba nya. Novel ini berpokok pada persahabatan antara Mariam dan Laila. Pada Bagian pertama fokus kepada Mariam selanjutnya pada bagian kedua dan keempat diceritakan tentang Laila dan kehidupannya dan bagian keempat fokus kepada Laila.


      Dengan setting Negara Pakistan pada tahun dimana perang, anarki dan kelaparan  menyelimuti  negeri ini.  Perang yang menyebabkan Bangsa Afghan (hampir seluruhnya) kehilangan harta dan tempat tinggal nya dan memaksa mereka untuk meninggalkan Afganistan.  Khalid Hosseini berhasil menulis cerita melodrama yang luar biasa tentang perjuangan 2 perempuan Afganistan untuk mempertahankan hidup.  Well,  Ini pertama kali nya saya membaca buku penulis Khalid hosseini. Setelah sebelumnya melihat beberapa artikel dan review yang berhubungan tentang A Kite Runner karya pertamanya yang Sukses terjual lebih dari 8 Juta kopi di seluruh dunia dan telah diterjemahkan ke dalam 42 bahasa  karena belum sempat membaca A Kite Runner saya lalu memutuskan untuk membaca A Thousand Splendid suns ini karya keduanya.  Penggambaran karakter khas Khalid Hosseini yang mengagumkan  serta plot-plot cerita yang menggoyak perasaan seolah kita turut merasakannya. Pesan Moral di dalam novel ini berbalut dengan ketegaran dan perjuangan Laila & Mariam sangat Khas dan Menyentuh. 
Aku tahu bahwa kau masih muda, tapi aku ingin kau memahami dan mempelajari hal ini sekarang, katanya. Pernikahan dapat menunggu, tapi pendidikan tidak. Kau gadis yang sangat pintar. Ini bukan omong kosong. Kau bisa menjadi apapun yang kau inginkan, Laila. Aku tahu itu. Dan, aku juga tah bahwa setelah perang ini usai, Afghanistan akan membutuhkanmu, sama seperti ia membutuhkan para pria, bahkan mungkin wanita akan lebih dicari. Karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk maju jika para wanitanya tidak berpendidikan, Laila. Tidak ada kesempatan.
Filmnya sendiri adaptasi dari Novel ini akan dirilis pada tahun 2015. Tidak ada perkiraan siapa yang akan memerankan Mariam dan Laila karena filmnya ini juga masih dalam proses.

aia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar