Jumat, 21 Maret 2014

Review Buku: London: Angel by Windry Ramadhina #13

 

London: Angel ( #5 Setiap Tempat Punya Cerita)
Penulis: Windry Ramadhina 
Penerbit: GagasMedia
Cetakan Kedua, 2013
Tebal: 330 Hal
Genre(s) : Romance, Drama, Fiction
Rate: ★★★★  

Pembaca Tersayang,

Mari berjalan di sepanjang bantaran Sungai Thames, dalam rintik gerimis dan gemilang cahaya dari London Eye.

Windry Ramadhina, penulis novel Orange, Memori, dan Montase mengajak kita menemani seorang penulis bernama Gilang mengejar cinta Ning hingga ke Fitzrovia. Namun, ternyata tidak semudah itu menyatakan cinta. Kota London malah mengarahkannya kepada seorang gadis misterius berambut ikal. Dia selalu muncul ketika hujan turun dan menghilang begitu hujan reda. Sementara itu, cinta yang dikejarnya belum juga ditemukannya. Apakah perjalanannya ini sia-sia belaka?

Setiap tempat punya cerita.
Dalam dingin kabut Kota London, ada hangat cinta menyelusup
.

Enjoy the journey,
EDITOR


London merupakan novel kelima dari serial STPC (Setiap tempat Punya Cerita) yang sudah terbit, Sebelumnya ada Roma, Paris, Bangkok, Melbourne dan Tokyo. Ini pertama kali saya membaca karya Windy Ramadhina, sekaligus baca serial STPC :) Setelah baca 1 dari serial STPC ini saya udah yakin banget bakal planning baca serial-serial STPC lainnya.



Ternyata bukan hanya bercerita tentang karakter Gilang yang berangkat ke London untuk menemui Ning, penulis benar-benar bisa membawa saya ke London mengalir secara menyenangkan di dalam buku ini. karakter Gilang sebagai editor penerbit buku-buku sastra benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik tidak hanya menye-menye tentang perasaannya tentang Ning tapi tetap memberikan asupan pengetahuan-pengetahuan tentang sastra kepada pembaca khususnya saya yang lagi jatuh sedang sibuk-sibuknya belajar memperkaya pengetahuan tentang penulis klasik dan kawan-kawannya hihi. Julukan Gilang untuk teman-temannya dan orang yang ditemuinya, menamai karakter-karakter sastra itu unik sekali menurut saya. Dia menamai orang-orang dan teman-temannya karakter yang mirip dengan sifat karakter-karakter di novel sastra.

Ceritanya sangat berkesan dan menyenangkan membuat saya tidak butuh berlama-lama untuk melahap habis kisah didalamnya. setengah hari buku ini saya 'lahap' sampai habis gak bersisa XD Semua karakter-karakter di dalam cerita tidak ada yang cuma numpang lewat, mereka meskipun tidak terlalu mendominasi tapi setiap karakter punya tempat spesialnya tersendiri. punya kisah tersendiri yang membuat kisah didalamnya semakin indah. bukan hanya oleh kisah Gilang dan Ning saja, terutama tentang Mister Lowesley dan Mrs Ellis saya sempat membuat saya terharu menitikkan air mata di halaman 251 :'D Tempat-tempatnya juga bikin saya berandai-andai suatu hari bisa melanglang buana ke semua tempat-tempat yang disebutkan di dalam buku ini. terutama toko-toko buku klasik-nya, London Eye, dan mengunjungi Shakespeare Globe Theatre.

Shakespeare Globe Theatre
Ada beberapa typo yang seringkali muncul di sepanjang cerita yaitu kata 'hibuk', mungkin sibuk kali ya? saya kira typo 'hibuk' hanya akan terjadi sekali saja tapi ternyata di halaman - halaman selanjutnya kata hibuk yang seharusnya 'sibuk' terus terulang lagi.

Overall,  4 bintang untuk London. bacaan yang ringan, menyenangkan sekaligus worth it buat dibaca buat penyuka sastra klasik dan pencinta kota London :)


.Jangan menunda. Jangan habiskan separuh hidupmu untuk menunggu waktu yang tepat. Seringnya, saat kau sadar, waktu yang tepat itu sudah lewat. Kalau sudah begitu, kau cuma bisa menyesal.

.Tidak ada yang terenggut. Setiap orang punya keajaiban cintanya sendiri. Kau hanya belum menemukannya.

Review ini diikutsertakan dalam:


aia

4 komentar:

  1. sepertinya menarik, entar pgn liat novelnya ah di gramedia..

    BalasHapus
  2. Novel ini emang asik bangeeeeet!
    Btw visit back di adeliaayuuu.blogspot.com ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, makasih udah mampir :D
      oke langsung menuju tkp ;)

      Hapus