Minggu, 23 Februari 2014

[Review Buku] Saga No Gabai Bachan (Nenek Hebat Dari Saga) By Yoshici Shimada #8

Saga No Gabai Bachan 
Author :Yoshici Shimada
Penerbit :  Kansha Books
Penerjemah : Indah S. Pratidina
Halaman :  264 Halaman.
Genre(s) : Family, Comedy, Drama
Cetakan II : Mei 2011
Rating :  ★★★★

Akihiro yang kehilangan ayahnya setelah Hiroshima dibom, terpaksa berpisah dari ibu untuk tinggal bersama neneknya di Saga. Meskipun keluarganya hidup prihatin, namun kehidupan di Saga satu peringkat lebih miskin. Tetapi sang nenek selalu punya ratusan akal untuk meneruskan kehidupan dan membesarkan cucunya.

Dengan ide-ide cemerlang sang nenek, kehidupan selalu mereka jalani penuh tawa. Sulit memang, tapi menarik dan mengasyikkan. Namun waktu terus berjalan dan tibalah hari ketika Akihiro harus mengambil keputusan. Dia harus memilih antara Nenek dan Saga yang dia cintai atau mengejar mimpi-mimpinya.

Diterjemahkan langsung dari Bahasa Jepang oleh Indah S. Pratidina, buku ini akan membuat kita tersenyum, terenyuh, dan mungkin berpikir ulang tentang nilai-nilai kesederhanaan.

Dalam waktu kurang satu tahun, buku ini telah terjual 100.000 Eksemplar di negeri asalnya. Kisah Nenek Hebat dari Saga begitu terkenal sehingga diadaptasi dalam bentuk film, layar lebar, game maupun manga

Kebahagiaan itu bukanlah sesuatu yang ditentukan oleh uang. Kebahagiaan itu adalah sesuatu yang ditentukan oleh diri kita sendiri, oleh hati kita
Buku ini menceritakan tentang kehidupan Akihiro bersama neneknya di Saga. Setelah Hiroshima Di bom dan Akihiro kehilangan ayahnya. Ibunya memutuskan memindahkan Akihiro ke Saga untuk tinggal bersama Nenek Osano dan sekolah disana karena menurut Ibu Akihiro keadaan Hiroshima saat itu menurutnya tidak baik untuk Akihiro dalam bidang pendidikannya. Pertama kali saat Akihiro pindah ia sempat understimate dengan keadaanya yang menurutnya sangat berbeda dengan ekspektasinya saat itu. Ia membayangkan kehidupan berkecukupan dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya di Hiroshima tapi setelah sampai di Saga ia menyadari bahwa kehidupan dan suasana rumahnya di Hiroshima memang benar-benar sangat berbeda dengan di Saga. Awalnya ia merasa kecewa tapi lama-kelamaan kehidupan di Saga bersama neneknya benar-benar bisa ia lalui dengan gembira dan bahagia meskipun hidup dalam kehidupan yang berkekurangan. Ia banyak mendapatkan pelajaran hidup dan hal-hal yang ternyata membentuk pribadinya hingga saat ia dewasa. 
Saga No Gabai Bachan adalah kisah nyata yang ditulis oleh 'real' Akihiro (Yoshici Shimada) bersama neneknya sewaktu ia menetap di Saga. Ia menulis buku ini dengan tujuan ia ingin semua orang tahu tentang kehidupan neneknya yang luar biasa. Meskipun sebenarnya cerita-cerita didalamnya bercerita 'kebanyakan' tentang duka hidup berkekurangan Akihiro bersama neneknya tapi novel ini tidak serta merta menjadikan kita mewek dan sedih saat membacanya. Novel ini menurut saya malah membawa kebahagiaan dan penuh makna. Karakter nenek Osano yang menurut saya sangat inspiratif benar-benar membuat saya takjub :") ia hidup dalam kesederhanaan tapi tetap ceria setiap harinya. bukannya mengeluh hidup berkekurangan ia malah selalu mencari solusi dan kreatif  menyikapi segala hal. 


ini foto nenek osano^^ source: google

Saat jarum jam dinding berputar ke kiri, orang akan menganggapnya rusak dan membuangnya. Manusia pun tidak boleh menengok ke belakang, terus maju dan maju, melangkah ke depan!

Contohnya adalah kebiasaanya mengantungkan magnet dengan tali lalu diikat di pinggangnya (seperti di covernya) setiap keluar rumah. Tujuannya untuk mengambil sampah-sampah logam yang bertebaran di jalanan yang kemudian setelah itu sampah itu dijualnya. menurut nenek Osano cara ini selain memdapatkan uang hal ini juga membantu untuk membersihkan lingkungan disekitarnya juga. hihi kreatif sekali bukan? ;) Nah ada juga kebiasaan nenek yaitu memasang galah di sungai di depan rumahnya tujuannya untuk mengambil ranting/batang pohon yang jatuh di sungai & menyaring atau menampung sayuran-sayuran yang hanyut karena dibuang dari pasar biasanya karena tidak laku sehingga nenek menyebutnya sungai supermarket. lagi-lagi kebiasaan ini membuat Akihiro takjub (termasuk saya XD ) sekaligus bangga pada neneknya. Terjemahan bukunya menurut saya juga diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dimengerti, ringan dan enak dibaca. Banyak pula kutipan-kutipan indah dan menginspirasi dari nenek Osano yang bertebaran di buku ini :) Sangat direkomendasikan buat yang lagi mencari bahan bacaan yang ringan, menyenangkan dan terutama bagi para cucu-cucu yang lagi merindukan neneknya :""
Lagipula, sekalipun perampok masuk ke rumah kita, bukan? Saking tidak ada apa-apanya, Mungkin dia malah jadi kasihan dan meninggalkan sesuatu untuk kita

Sebenarnya tidaklah sulit untuk mencapai itu. kita hanya perlu menikmati apapun yang terjadi dalam hidup, menyantap dengan bersyukur makanan apapun yang ada di depan mata, lalu hidup dengan tawa setiap harinya

aia

2 komentar:

  1. woww, penjualannya lumayan banyak ya, apalagi terjemahan dari penerbitnya halus, aku sukaa!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyap, terjemahannya gak kaku dan bikin kita semangat bacanya :D

      Hapus