Minggu, 21 September 2014

Book Review: Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta By Tasaro GK #25

Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta
Author: Tasaro GK  
Penerbit : Penerbit Qanita  
ISBN :  978-602-9225-88-4
Tebal : 264 Hlm  
Genre : Romance, Short Stories  
Rating : ★★★★

Mau kubilang lantang....

... atau kupendam dalam diam

Tetap saja kusebut (dia) cinta.


Awalnya saya kira sebuah novel; ternyata saya terkecoh setelah melihat isi buku ternyata buku ini merupakan kumpulan cerita pendek yang diselipi berbagai lukisan mengagumkan karya Dredha Gora Hadiwijaya. Buku ini berisi 9 cerita pendek di dalamnya : Puisi, Roman Psikopat, Galeri, Bukan Malaikat Rehat, Tetap saja kusebut (Dia) Cinta, Tuhan Gak pernah iseng, Separuh Mati, Atarih dan Kagem Ibuk.

Ketika dua cinta yang benar-benar menjadi satu dan rasa itu bertahan teramat lama. Bahkan,jika perasaan yang rentan itu menjadi sebuah ikrar yang direstui Tuhan, durasinya pun telah ditetapkan. Terputus di tengah jalan atau oleh takdir kematian.

Semua cerita pendek di dalam buku ini meskipun mempunyai satu tema yaitu tentang cinta tapi diramu dengan tema yang akrab dengan kehidupan kita sehari-hari, sangat simple tapi manis :)

Ada 3 cerita pendek yang menjadi favorit saya yaitu :
  • Puisi 
Berkisah tentang persahabatan seorang dokter dengan salah satu pasiennya, Ismail atau yang lebih beken dipanggil Dokter smile. dijuluki dokter paling rock n roll se-Indonesia, dia senang melucu, bernyanyi, menulis puisi dan mengunggah puluhan video diri di youtube, persahabatan dirinya dengan salah satu pasiennya seorang ibu tua, Aryati membuatnya rela jauh-jauh mengunjungi Madiun demi menyampaikan pesan kepada orang terkasih bagi Aryati, Dokter Smile tidak hanya belajar banyak tentang cinta tetapi juga tentang pengorbanan dan penantian.

Bagaimana cara bertemu kamu? Harus berjalan atau berlari? Aku takut kamu terlewat dan aku mencarimu lagi.

  • Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta 
Anggaraka. Nama itu berbisik di hati Arumdhati entah sampai kapan. Tidak penrah tergantikan. Selalu menjelma pada setiap gendhing yang terdengar di telinga, terkadang muncul dalam kisah yang ia baca. 
Bermula dari sebuah kecupan di dahi pada malam Yadnya Kasada; Arumdhati kecil mulai bertanya-tanya, menyimpan rasa sekaligus berbagai tanda tanya kepada Anggaraka. Tahun demi tahun berlalu hingga beranjak mereka beranjak dewasa, Anggaraka pergi. Arumdhati yang masih saja setia. menyimpan rasa dan seribu tanda tanya akan arti kecupan malam itu. Cinta kah? atau hanya guyonon semata?
  •  Kagem Ibuk 
Setiap aku ingat Ibuk, selalu terbayang jejak seorang perempuan yang selalu siap membagi energinya kepada siapa saja. Bahkan, jika untuk itu Ibuk harus mengorbankan hidup Ibuk. Aku mengingat Ibuk sebagai sebatang lilin. Menerangi sekeliling, sedangkan tubuhnya perlahan-lahan habis demi cahaya bersinar selama yang dia bisa.

Kagem ibuk adalah salah satu cerpen yang bikin mewek di dalam novel ini. isinya bercerita tentang isi surat seorang anak untuk ibunya. yang menurutnya sebagai surat terpanjang yang ia tulis seumur hidupnya, dan memang begitu. didalamnya diuraikannya anak lelaki ini rasa rindu untuk Ibuknya, memoar-memoar kenangan masa kecilnya dan kenangan tentang Ibuk yang selalu mencintainya.
 
Allah tercinta, Engkau menciptakan setiap ibu menjadi istimewa.
Maka hadiahilah dia dengan anak-anak yang bercahaya.
Jika aku tak yakin bahwa Engkaulah pelindung terbaik untuknya.
Maka aku akan selalu senantiasa ragu bahwa beliau senantiasa baik-baik saja di sana.
Tuhan, salehkan aku, karena hanya dengan itu, Engkau akan selalu mendengar setiap doaku untuk ibuk.
Ibuk, aku mencintaimu lebih dari yang kutahu.

Review Ini diikutsertakan dalam :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar