Author: Tasaro GK
Penerbit : Penerbit Qanita
ISBN : 978-602-9225-88-4
Tebal : 264 Hlm
Genre : Romance, Short Stories
Rating : ★★★★
Mau kubilang lantang....
... atau kupendam dalam diam
Tetap saja kusebut (dia) cinta.
Awalnya saya kira sebuah novel; ternyata saya terkecoh setelah melihat isi buku ternyata buku ini merupakan kumpulan cerita pendek yang diselipi berbagai lukisan mengagumkan karya Dredha Gora Hadiwijaya. Buku ini berisi 9 cerita pendek di dalamnya : Puisi, Roman Psikopat, Galeri, Bukan Malaikat Rehat, Tetap saja kusebut (Dia) Cinta, Tuhan Gak pernah iseng, Separuh Mati, Atarih dan Kagem Ibuk.
Ketika dua cinta yang benar-benar menjadi satu dan rasa itu bertahan teramat lama. Bahkan,jika perasaan yang rentan itu menjadi sebuah ikrar yang direstui Tuhan, durasinya pun telah ditetapkan. Terputus di tengah jalan atau oleh takdir kematian.
Semua cerita pendek di dalam buku ini meskipun mempunyai satu tema yaitu tentang cinta tapi diramu dengan tema yang akrab dengan kehidupan kita sehari-hari, sangat simple tapi manis :)
Ada 3 cerita pendek yang menjadi favorit saya yaitu :
- Puisi
Bagaimana cara bertemu kamu? Harus berjalan atau berlari? Aku takut kamu terlewat dan aku mencarimu lagi.
- Tetap Saja Kusebut (Dia) Cinta
Anggaraka. Nama itu berbisik di hati Arumdhati entah sampai kapan. Tidak penrah tergantikan. Selalu menjelma pada setiap gendhing yang terdengar di telinga, terkadang muncul dalam kisah yang ia baca.
- Kagem Ibuk
Setiap aku ingat Ibuk, selalu terbayang jejak seorang perempuan yang selalu siap membagi energinya kepada siapa saja. Bahkan, jika untuk itu Ibuk harus mengorbankan hidup Ibuk. Aku mengingat Ibuk sebagai sebatang lilin. Menerangi sekeliling, sedangkan tubuhnya perlahan-lahan habis demi cahaya bersinar selama yang dia bisa.
Kagem ibuk adalah salah satu cerpen yang bikin mewek di dalam novel ini. isinya bercerita tentang isi surat seorang anak untuk ibunya. yang menurutnya sebagai surat terpanjang yang ia tulis seumur hidupnya, dan memang begitu. didalamnya diuraikannya anak lelaki ini rasa rindu untuk Ibuknya, memoar-memoar kenangan masa kecilnya dan kenangan tentang Ibuk yang selalu mencintainya.
Allah tercinta, Engkau menciptakan setiap ibu menjadi istimewa.
Maka hadiahilah dia dengan anak-anak yang bercahaya.
Jika aku tak yakin bahwa Engkaulah pelindung terbaik untuknya.
Maka aku akan selalu senantiasa ragu bahwa beliau senantiasa baik-baik saja di sana.
Tuhan, salehkan aku, karena hanya dengan itu, Engkau akan selalu mendengar setiap doaku untuk ibuk.
Ibuk, aku mencintaimu lebih dari yang kutahu.
Review Ini diikutsertakan dalam :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar