Kamis, 16 Januari 2014

[Review Buku] City of Bones By Cassandra Clare (The Mortal Instrument #1 ) #6

City of Bones By Cassandra Clare (The Mortal Instrument #1 )
Penulis : Cassandra Clare
Penerbit :  Ufuk Press
Penerjemah : Melody Violin
Halaman : 661 Halaman.
Cetakan VII : September 2013
Rate :  ★★★★

    Selama ini Clary yang berusia hampir 16 tahun, mengira dirinya hanyalah anak seorang pelukis biasa. Tapi sejak ibunya diculik dan Clary sendiri hampir mati oleh serangan iblis. ia terpaksa masuk ke dalam dunia baru yang gelap sekaligus menawan, Dunia Bayangan.

   Ternyata sejak ribuan tahun lalu, hanya kaum nephilim (manusia keturunan malaikat) yang membasmi iblis demi melindungi manusia. mereka disebut Pemburu bayangan (Shadowhunters) Salah satunya adalah Jace yang kasar, sombong, dan luar biasa menyebalkan. Tapi justru itulah yang membuat cowok berambut keemasan itu lebih menggemaskan. Lagipula, bagaimana Clary bisa tahan kalau ada cowok yang selalu siap menerjang iblis, vampir bahkan manusia serigala demi melindunginya?

  Lalu mengapa Iblis mengincar seorang gadis biasa seperti Clary? bagaimanakah tiba-tiba Clary mendapatkan "penglihatan" sehingga kini ia bisa melihat peri, warlock, dan nephilim? Para pemburu bayangan pun benar - benar ingin mengetahuinya.....


Mari bertualang bersama Clary dan Para ShadowHunters Lainnya di City of Bones (The Mortal Instrument #1 )



    Yuhuuu... Ini adalah buku pertama yang saya selesaikan di tahun 2014 termasuk buku yang masuk dalam list 2014-reading-challenge saya TT_TT Jujur, awalnya saya sempat ogah-ogahan baca buku ini padahal buku ini termasuk buku tebal yang sangat mengundang selera baca(?) terutama dari covernya yang rada-rada misterius dengan gambaran gedung-gedung (yang mungkin menjadi simbol kota new york setting tempat di novel ini) plus backgroundnya ada sosok pemuda yang gambaran wajahnya tidak diambil (mungkin untuk menunjukkan kesan misterius) dengan tatto di tubuhnya yang setelah saya baca tatto itu adalah ciri khas Para Shadowhunters atau Pemburu Bayangan. Tapi meskipun target selesai baca novel ini tidak sesuai yang diharapkan tapi akhirnya saya tetap bersyukur saya bisa melahap habis novel ini sebelum akhir januari. karena pada awalnya saya pesimis saya bisa menyelesaikannya sebelum januari tapi ternyata tralala trilili akhirnya selesai juga hihi.

Baiklah kita kembali lagi, City of Bones adalah seri pertama dari Series The Mortal Instrument. Novel bergenre Young-Adult fantasy ini bersetting di New York ditulis oleh Cassandra Clare. City of Bones ini sendiri adalah novel debutnya yang dipublikasikan pada tahun 2007. Novel ini juga sudah difilmkan tahun lalu dengan judul yang sama here yang dibintangi oleh Lily Collins dan Jamie Campbell Bower.  The Mortal instrument mempunyai City of Bones sendiri diawali dengan kisah Clary Fray, Gadis remaja yang hampir berusia 16 tahun bersama dengan Sahabatnya, Simon ia mengunjungi Pandemonium sebuah club di Kota new York yang aneh dan kesan mistis nya sangat kuat. Saat Simon sedang mengambil minuman dan meninggalkannya, Clary melihat sesuatu yang mengejutkan. Ia melihat pembunuhan yang dilakukan 3 remaja dengan tatto-tatto aneh di tubuhnya serta membawa berbagai senjata. dia berniat untuk menelfon polisi untuk melaporkan kejahatan itu tapi sesuatu yang aneh terjadi. karena jasadnya telah menghilang. tidak ada bekas di sana bahkan setitik darah pun. Nah saat itulah pada awalnya Clary bertemu dengan Para Pemburu Bayangan. Jace, Alec Dan Isabelle. Pemburu Bayangan bisa juga disebut Nephilim. Mereka adalah manusia keturunan malaikat yang ditugaskan untuk melindungi bumi dari serangan iblis. Setelah pertemuan itu sesuatu yang mengejutkan lagi-lagi terjadi, ibu Clary diculik dan akhirnya Clary harus memulai petualangan yang tidak pernah ia sangka-sangka akan terjadi di dalam hidupnya, Petualangan dimana Jace selalu berada di sisi nya melindunginya dari berbagai bahaya. Ia menemui banyak hal ajaib tapi terasa nyata baginya. ia menjalani masa-masa genting dalam hidupnya, termasuk ketika sahabatnya, Simon menyatakan cinta kepadanya tapi di sisi lain pada saat itu juga sebenarnya ia juga tidak bisa menyangkal kalau pada saat itu ia menyukai Jace. pemburu bayangan yang dilihatnya seperti malaikat tapi berkelakuan sangat menyebalkan, satu - persatu rahasia - rahasia yang dulu dirahasiakan ibunya terungkap, rahasia tentang keluarga nya, asal - usulnya, serta kemampuan tersembunyi yang ia miliki bahkan di akhir cerita ada fakta yang mengejutkan tentang Clary dan Jace (yang pastinya bisa bikin Clary-Jace Shipper patah hati. Ups...)

Ini adalah salah satu novel fantasi yang tidak henti membuat saya 'gemes' hingga di akhir ceritanya sekalipun. fakta di akhir cerita yang membuat saya pukul-pukul bantal mengingatkan saya pada saat membaca salah satu novel karya ilana tan 'Autumn in Paris' khususnya mengingatkan pada Tara dan Tatsuya yang sepertinya punya akhir yang sama seperti Clary dan Jace *spoiler* (bedanya, pasangan di novel autumn in paris ini mempunyai ending yang lebih mellow dan lebih tragis daripada Clary dan Jace). Hal-hal yang saya sukai yang lainnya adalah dialog - dialog yang di utarakan oleh tokoh - tokoh nya. dialog - dialog yang mereka utarakan seperti membuat pembaca dapat langsung menebak sendiri seperti apa karakter - karakter mereka dari dialog - dialog yg mereka sampaikan. seakan-akan dialog- dialog mereka refleksi dari karakter tokoh masing - masing. Lucu, menghibur walau terkadang agak sarkatis. Nah, ada juga beberapa karakter yang tidak sempat saya sebutkan di awal seperti Valentine Morgenstern, Luke, Magnus Bane, Silent brothers dan lain lain. kesemua karakter ini juga sangat berpengaruh di dalam cerita ini. Mereka masing - masing memberikan 'warna' nya sendiri untuk cerita di dalam nya. Sama seperti cerita - cerita fantasi yang lainnya City of bones juga membawa tema sentral yang hampir sama yaitu tentang kejahatan melawan kebaikan, makhluk - makhluk aneh bin ajaib seperti pixie, kelpie, selkie, nixie, abaddon ,vampir, manusia serigala, dll, tempat - tempat khusus seperti Kota Kaca Alicante di Idris, serta romansa di antara tokoh-tokoh nya.tapi clare rupanya bisa memberikan feel 'khas-clare' tersendiri dalam membentuk cerita ini.

yang sedikit mengecewakan novel ini ada beberapa typo serta penerjemahan yang membingungkan yang membuat saya sampai merenung dulu buat berfikir kata-kata apa sebenarnya yang dimaksud dalam kalimat itu.



"Meskipun setengah memakai baju pemburu iblis, Pikir Clary, Simon tetap tampak seperti  pemuda yang datang menjemputmu di rumah untuk pergi berkencan, lalu bersikap sopan - santun kepada orang tuamu dan bersikap baik kepada anjing peliharaanmu. 

Jace, Di sisi lain, tampak seperti pemuda yang datang ke rumah mu dan membakarnya hingga rata ke tanah" ㅡ Clary (Hal. 298)

"Tadi aku tertawa karena pernyataan cinta itu membuatku geli, terutama yang tidak terbalas."  ㅡ Jace (Hal. 63)

"Aku bukannya tidak bahagia," kata Jace. "Hanya orang-orang yang tidak punya tujuan hiduplah yang tidak bahagia. Aku punya sebuah tujuan." Jace (Hal. 246)

"Cinta ada untuk menghancurkan dan dicintai ada untuk dihancurkan."  ㅡ Jace (Hal. 289)

 ❤aia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar