Senin, 26 Mei 2014

Book Review: All Those Things We Never Said By Marc Levy #18

All Those Thing We Never Said
Author : Marc Levy
Penerbit : Bentang Pustaka
Penerjemah : World ++ Translation Service
Cetakan Pertama, Juli 2009
ISBN : 978-979-1227-73-5
Tebal : 360 Hal.
Genre : Family, Fantasy, Romance
Rating :  ★★★★

Kali ini Julia benar-benar tak bisa memaafkan Anthony, ayahnya. setelah bertahun-tahun mengabaikan dirinya, Kini Anthony malah menggagalkan pernikahannya, Bayangkan di hari pernikahannya, muncul berita bahwa ayahnya meninggal dan akan dimakamkan tepat di hari seharusnya Julia melangkah menuju altar!

Beberapa hari kemudian, sebuah paket datang, Isinya sungguh luar biasa, tak pernah terbayangkan oleh Julia atau siapapun: Manusia android yang sama persis dengan ayahnya. Entah apa tujuan Anthony menciptakan android semacam itu, yang jelas ia ingat memberikan sebuah kado istimewa bagi Julia, bukti cinta yang tak pernah ia ungkapkan selama masih hidup. Dan, ia hanya memiliki 6 hari untuk melakukannya.

Kado apa yang telah disiapkan sang ayah? Siapkah Julia memberi maaf atas semua waktu yang hilang dan kekecewaan yang pernah ada? Sebuah novel manis yang penuh kejutan.

Yang terpenting bukanlah mengetahui  ada di kota atau sudut dunia mana orang itu berbeda, tetapi apa kau sangat mencintai mereka atau tidak. Kesalahan tidaklah penting. Hanya ada hidup yang kita jalani
Meskipun di rak saya masih cukup banjir akan timbunan buku sendiri yang belum dibaca tapi tetep aja masih berani pinjem buku *maaf ya buku timbunan, ibumu ini selingkuh lagi* XD kalo judge by cover saya kira novel ini bakal banyak menyajikan cerita cinta menye-menye dan gak ada unsur keluarganya sama sekali. Eh ternyata saya salah 78 derajat hehe, novel ini malah menyimpan cerita manis tentang kisah Julia Walsh dan ayahnya yang beberapa tahun tidak bertemu dan akhirnya mereka bisa bertemu lagi tapi dalam bentuk Ayahnya yang baru 'Ayah Android'. 

Di tengah batas waktu 'Robot' Anthony yang terbatas, Julia mengadakan perjalanan bersama ayahnya sembari mengenang kembali masa-masa kecil yang dulu sempat terlupakan. Mengatakan hal-hal yang dahulu belum sempat disampaikannya semasa hidup dan melakukan hal-hal yang tidak pernah dilakukannya bersama ayahnya dan semua itu harus dilakukannya dalam batas waktu 6 hari :)
Namun, izinkan aku mengatakan bahwa menjalani seluruh hidupmu dengan seseorang sangatlah berbeda. Butuh banyak cinta, banyak ruang. Sesuatu yang harus nyaman bagi kedua orang itu..tak ada yang boleh merasa terpaksa
Ceritanya apik, ringan dan saya sangat menikmati mengikuti alur kisah karakter utama, Julia Walsh. terutama bagian percakapan-percakapan renyah antara Julia dengan Sahabatnya, Stanley dan Julia dengan Ayahnya. Cerita yang tidak hanya melulu tentang ayah-anak tapi juga menyelip kisah tentang cinta pertama Julia, Thomas.

Di dalam cerita ini saya juga bisa merasakan bagaimana penulis mengambarkan karakter Julia yang awalnya agak ketus dan menyimpan kemarahan pada ayahnya karena pengalaman masa kecilnya lambat laun berubah seiring berjalannya waktu ketika Julia menjalani hari-hari bersama ayahnya kembali, Julia setelah itu menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih ceria daripada sebelumnya.

Menurut saya covernya tidak terlalu klop dan agak 'menyimpang' sedikit dari cerita di dalamnya, gambar seorang perempuan memakai gaun pengantin memang menggambarkan Julia Walsh yang didalam cerita sudah akan melaksanakan pernikahannya tapi akhirnya tidak jadi, tapi inti cerita sesungguhnya yaitu tentang hubungan Julia dan Ayahnya yang menurut saya tidak tersirat sama sekali dari covernya ini :) 
Sangat sulit menjalani hidup saat kau tak tahu sama sekali dari mana asalmu, Tak peduli perjalanan macam apa yang harus kau tempuh kalau pada akhirnya membuatmu bisa mengetahui siapa ayahmu, kalau bisa membuatmu berdamai dengan masa lalu dan ayahmu, kau harus melakukannya
Meskipun ada beberapa bagian cerita yang menurut saya agak gantung tapi secara keseluruhan saya sangat suka dan menikmati jalan ceritanya.

So, 4 bintang untuk Om Anthony Walsh :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar